PELAIHARI NEWS – Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke-8 Tingkat Kabupaten Tanah Laut (Tala) Tahun 2025 resmi dimulai. Pembukaan kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Asy-Syuhada, Pelaihari, pada Jumat (10/10), dan secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Tanah Laut, H. Muhammad Zazuli (H. Uli).
Tahun ini, MQK diikuti oleh 19 pondok pesantren dari berbagai kecamatan se-Kabupaten Tanah Laut, dengan mempertandingkan 26 cabang lomba yang berfokus pada pembacaan dan kajian kitab kuning atau kitab turats, warisan keilmuan Islam klasik yang menjadi rujukan utama dalam pendidikan pesantren.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan bahwa MQK bukan hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga menjadi sarana strategis dalam membina dan melestarikan tradisi intelektual Islam.
“MQK bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah penting bagi para santri untuk mengasah kemampuan dalam membaca, memahami, dan mengkaji kitab-kitab kuning yang menjadi khazanah keilmuan Islam,” ujar H. Uli.
Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dalam mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan seperti MQK, sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter dan moral generasi muda.
“Pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan penuh agar kegiatan keagamaan seperti ini dapat terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam membangun masyarakat yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing,” tambahnya.
Wabup juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan penyelenggaraan MQK, mulai dari para pengasuh pondok pesantren, dewan guru, panitia, hingga keluarga besar Pondok Pesantren Asy-Syuhada selaku tuan rumah.
Diharapkan, MQK ke-8 ini dapat menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi antarpesantren, memperkuat jaringan keilmuan, serta menumbuhkan semangat keislaman yang moderat, toleran, dan berwawasan luas di Bumi Tuntung Pandang.
